" Dan tiadalah kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itu adalah kehidupan yang sebenarnya kalau mereka mengetahui." (al-Ankabut: 64) history of indonesia: PERISTIWA PROKLAMASI DAN TERBENTUKNYA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

translate


loading,sabar menunggu biar diridhoi Allah SWT

Rabu, 17 Maret 2010

PERISTIWA PROKLAMASI DAN TERBENTUKNYA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA


Berbeda pendapat dalam suatu masalah adalah hal yang wajar.demikian juga perbedaan pendapat antara golongan muda dan tua menjelang proklamasi indonesia juga hal yang wajar.perbedaaan pendapat tersebut adalah tentang waktu,kapan proklamasi dilaksanakan.golongan muda menghendaki agar proklamasi dilaksanakansecepat mungkin terlepas dari [engaruh jepang.golongan tua menghendaki bahwa proklamasi dilaksanakan setelah adanya sidangPPKI.hal itu untuk menghindari pertumpahan darah. Antara 2 golongan tersebut akhirnya dapat dipersatukan kembali dengan tampilnya ahmad soebarjo yang menjanjikan kepada golongan pemuda bahwa proklamasi akan dilaksanakan paling lambat tanggal 17 agustus 1945,kalau tidak taruhannya adalah nyawanya.

Dengan adanya persatuan pendapay kembali antara golongan tua dan muda,akhirya tersusun konsep naskah proklamasi di rumah laksamana maeda. Setelah diketik oleh sayuti melik dan di tanda tangani oleh soekarno dan hatta ,teks proklamasi yang otentik tersebut pada tanggal 17 agustus 1945 dikumandangkan ke seluruh indonesia.sejak itu indonesia menjadi negara merdeka dan berdaulat serta terlepas dari semua penjajahan.

Kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik semakin jelas dengan dijatuhkannya bom atom oleh Sekutu di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Akibat peristiwa tersebut, kekuatan Jepang makin lemah. Kepastian berita kekalahan Jepang terjawab ketika tanggal 15 Agustus 1945 dini hari, Sekutu mengumumkan bahwa Jepang sudah menyerah tanpa syarat dan perang telah berakhir. Berita tersebut diterima melalui siaran radio di Jakarta oleh para pemuda yang termasuk orang-orang Menteng Raya 31 seperti Chaerul Saleh, Abubakar Lubis, Wikana, dan lainnya. Penyerahan Jepang kepada Sekutu menghadapkan para pemimpin Indonesia pada masalah yang cukup berat. Indonesia mengalami kekosongan kekuasaan (vacuum of power). Jepang masih tetap berkuasa atas Indonesia meskipun telah menyerah, sementara pasukan Sekutu yang akan menggantikan mereka belum datang. Gunseikan telah mendapat perintah-perintah khusus agar mempertahankan status quo sampai kedatangan pasukan Sekutu. Adanya kekosongan kekuasaan menyebabkan munculnya konflik antara golongan muda dan golongan tua mengenai masalah kemerdekaan Indonesia. Golongan muda menginginkan agar proklamasi kemerdekaan segera dikumandangkan. Mereka itu antara lain Sukarni, B.M Diah, Yusuf Kunto, Wikana, Sayuti Melik, Adam Malik, dan Chaerul Saleh. Sedangkan golongan tua menginginkan proklamasi kemerdekaan harus dirapatkan dulu dengan anggota PPKI. Mereka adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Ahmad Subardjo, Mr. Moh. Yamin, Dr. Buntaran, Dr. Syamsi dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Golongan muda kemudian mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur, Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB. Rapat tersebut dipimpin oleh Chaerul Saleh yang menghasilkan keputusan tuntutan-tuntutan golongan muda yang menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hal dan soal rakyat Indonesia sendiri, tidak dapat digantungkan kepada bangsa lain. Segala ikatan, hubungan dan janji kemerdekaan harus diputus, dan sebaliknya perlu mengadakan perundingan dengan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta agar kelompok peSekitar pukul 21.00 WIB Soekarno Hatta sudah sampai di Jakarta dan langsung menuju ke rumah Laksamana Muda Maeda, Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta untuk menyusun teks proklamasi. Dalam kondisi demikian, peran Laksamana Maeda cukup penting. Pada saat-saat yang genting, Maeda menunjukkan kebesaran moralnya, bahwa kemerdekaan merupakan aspirasi alamiah dan hak dari setiap bangsa, termasuk bangsa Indonesia. Berikut ini tokoh-tokoh yang terlibat secara langsung dalam perumusan

Setelah rumusan teks proklamasi selesai dirumuskan muncul permasalahan, siapa yang akan menandatangani teks proklamasi? Soekarno mengusulkan agar semua yang hadir dalam rapat tersebut menandatangani naskah proklamasi sebagai” Wakilwakil Bangsa Indonesia”. Usulan Soekarno tidak disetujui para pemuda sebab sebagian besar yang hadir adalah anggota PPKI, dan PPKI dianggap sebagai badan bentukan Jepang. Kemudian Sukarni menyarankan agar Soekarno Hatta yang menandatangani teks proklamasi atas nama bangsa Indonesia. Saran dan usulan Sukarni diterima.





Langkah selanjutnya, Soekarno minta kepada Sayuti Melik untuk mengetik konsep teks proklamasi dengan beberapa perubahan, kemudian ditandatangani oleh Soekarno Hatta. Perubahan-perubahan tersebut meliputi:
a. kata “ tempoh” diubah menjadi tempo,
b. wakil-wakil bangsa Indonesia diubah menjadi “Atas nama bangsa Indonesia”, dan
c. tulisan “Djakarta, 17-8-’05“ diubah menjadi Djakarta, hari 17 boelan 8 tahun ‘05.

Naskah hasil ketikan Sayuti Melik merupakan naskah proklamasi yang autentik. Malam itu juga diputuskan bahwa naskah proklamasi akan dibacakan pukul 10.00 pagi di Lapangan Ikada, Gambir. Tetapi karena ada kemungkinan timbul bentrokan dengan pasukan Jepang yang terus berpatroli, akhirnya diubah di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Sejak pagi hari tanggal 17 Agustus 1945 di kediaman Ir. Soekarno Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta telah diadakan berbagai persiapan untuk menyambut Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kurang lebih pukul 09.55 WIB, Drs. Mohammad Hatta telah datang dan langsung menemui Ir. Soekarno. Sebelum proklamasi kemerdekaan dibacakan, pukul 10.00 WIB Soekarno menyampaikan pidatonya, yang berbunyi:ks proklamasi.

Proklamasi kemerdekaan juga mendapat dukungan spontan dari berbagai daerah,antara lain pernyataan sri sultan hamengku buwono IX,rapat raksasa di lapangan IKADA,dan tindakan heroik di berbagai daerah.

Kekalahan jepang dalam perang asia timur raya ternyata memberikan dampak yang besar bagi indonesia.

Realisasi indonesia akan menjadi negara yang merdeka bukan isapan jempol belaka seperti yang sudah dijanjikan perdana menteri koiso.
Perubahan BPUPKI menjadi PPKI merupakan proses indonesianisasi dari segala buatan jepang di tanah air.

Sarana yang ada penyebaran berita proklamasi :
- kantor berita “Domei’
- Radio
- Kawat telepon
- Surat kabar (Pers)
- Anggota PPKI dari daerah
- Sarana lain.

1 komentar:

flag


ShoutMix chat widget