teori api yang dapat membakar daerah anda

Syarat-syarat Terjadinya Api :
Penyalaan api yang sederhana dapat dilihat dari korek api. Bila korek api tidak ada bensinnya, maka korek tidak akan menyala. Dari sini diketahui unsur pertama yang diperlukan untuk membuat api, yaitu bensin atau bahan bakar. Walaupun sudah ada bensinnya tetapi ada loncatan bunga api yang berasal dari gesekan roda atau batu api, maka korek tidak akan menyala. Dengan demikian setelah ada unsur bahan bakar, maka unsur kedua loncatan diperlukan adalah panas. Dua buah unsur bahan bakar dan panas tersebut sebenarnya belum dapat menimbulkan api tanpa bantuan pihak ketiga, yaitu
Oksigen. Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan fisika sebagai berikut, lilin menyala kemudian ditutup dengan gelas, maka api yang tadi menyala setelah ditutup api itu padam. Itu membuktikan bahwa syarat terjadinya api juga harus memerlukan oksigen dalam jumlah yang cukup. Dari contoh diatas dapat disimpulkan, bahwa api terjadi dari tiga unsur yaitu, bahan bakar, panas dan oksigen. Dan nyala api adalah suatu reaksi berantai antara ketiga unsur tersebut secara cepat dan seimbang. Dan apabila salah satu dari unsur tadi tidak ada atau kadarnya kurang, maka tidak akan terjadi nyala api.


Bahan yang Mudah Terbakar :
Di alam dunia ini umumnya semua benda mudah atau dapat terbakar. Diantara bahan-bahan tersebut ada yang mudah terbakar. Hal tersebut dibedakan dengan istilah yang disebut Titik Nyala, yaitu suatu temperatur terendah dari suatu bahan untuk dapat diubah bentuk menjadi uap, dan akan menyala bila tersentuh api. Makin rendah titik nyala suatu bahan, maka bahan tersebut akan makin mudah terbakar dan sebaliknya makin tinggi titik nyalanya, maka akan semakin sulit terbakar, contohnya :
1. Benda Padat : kayu, kertas, karet, plastik, tekstil, etcetera.
2. Benda Cair : bensin, spiritus, solar, oli, etcetera.
3. Benda Gas : Asetilin, Butan, L.N.G, etcetera.

Bahaya Kebakaran dan Meluasnya Api Sumber Panas :
Panas adalah salah satu penyebab timbulnya kebakaran. Dengan adanya panas, maka suatu bahan akan mengalami perubahan temperatur, sehingga akhirnya mencapai titik nyala. Bahan yang telah mencapai titik nyala dapat menjadi mudah sekali terbakar dan itu disebut Titik Bakar, yaitu suatu temperatur terendah dimana suatu zat cukup mengeluarkan uap dan terbakar bila diberi sumber panas. Sumber itu antara lain :
- Sinar Matahari
- Listrik
- Panas yang berasal dari reaksi kimia
- Panas yang berasal dari energi mekanik
- Kompresi Udara
Pemanasan langsung oleh matahari biasanya dapat menyebabkan bahaya kebakaran dan juga dapat menyebabkan peristiwa ledakan dari bahan yang mudah meledak. Panas yang berasal dari sumber-sumber yang diatas dapat berpindah melalui tiga cara, yaitu :
+ RADIASI : perpindahan panas yang memancar ke segala arah.
+ KONDUKSI : perpindahan panas yang melalui benda <>.
+ KONVEKSI : perpindahan panas yang menyebabkan perbedaan tekanan udara.
Selain bahan bakar dan panas, oksigen adalah unsur ketiga yang dapat menyebabkan nyala api. Oksigen banyak terdapat di udara bebas. Dalam keadaan normal, persentase oksigen di udara bebas adalah 21%. Karena oksigen adalah suatu gas pembakar, maka sangat menentukan kadar atau keaktifan pembakar. Suatu tempat dinyatakan masih mempunyai keaktifan pembakar , bila kadar oksigen lebih dari 15%. Sedangkan pembakar tidak akan terjadi bila kadar oksigen diudara kurang dari 12%. Oleh sebab itu salah satu teknik pemadaman api menggunakan cara penurunan kadar keaktifan pembakaran. Dalam hal ini adalah dengan cara menurunkan kadar oksigen diudara tempat terjadinya kebakaran kurang dari 12%.
Setelah membaca artikel ini mudah-mudahan dapat menambah wawasan anda dan anda tidak panik jikalau suatu saat anda mengalami musibah kebakaran.

Tolong setelah membaca/copy isi dari blog ini, anda sertakan link alamat web/blog ini diblog/web anda. link ada di pojok kanan atas...thanks